Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

SDM dan SDA indonesia Unggul, tapi kenapa kita tertinggal?

Siswa-siswa SD Indonesia layak dibanggakan. Untuk kali kelima, siswa-siswa SD wakil Indonesia kembali berhasil meraih juara umum dalam ajang olimpiada matematika dan sains internasional (International Mathematics and Science Olympiad/IMSO) tingkat sekolah dasar (SD) tahun 2008 . Indonesia menyabet 8 medali emas, 10 perak, dan 13 perunggu.

Sungguh ini sebuah prestasi yang cukup membanggakan bagi kita sebagai rakyat Indonesia. Ditengah kondisi Indonesia yang mengalami krisis disegala bidang dan ketertinggalan dengan Negara lainnya, ironisnya team olympiade kita mampu mengukir keberhasilan berturut-turut seperti itu.

Keberhasilan team Indonesia tak hanya ditingkat SD pada ajang bergengsi dunia tersebut, tinggkat SMP dan SMA pun pernah mengukir keberhasilan yang gemilang juga. Tahun 2006 yang lalu team olympiade fisika indonesia menjadi juara umum olympiade fisika internasional di singapura, dan 1 dari 5 anggota team Indonesia mempersembahkan absolute winner untuk negeri tercita. Luar biasa…!

Hal ini seharusnya menjadi catatan penting bagi bangsa kita, kita bukanlah bangsa yang bodoh dan terbelakang, buktinya anak-anak negeri kita mampu berlaga dan menjadi bintang ditingkat dunia. Dari segi SDM kita tak kalah dari bangsa lain bahkan bisa dikatakan diatas bangsa lain, dari segi SDA pun kita luar bisa, tanah air yang subur serta kekayaan alam melimpah yang terkandung didalamnya, jadi kurang apa lagi Negara kita ini?

Seharusnya perpaduan SDA dan SDM yang luar bisa tadi akan melahirakan bangsa yang super didunia ini, dan itu sudah dimiliki oleh bangsa ini. Sayangnya Indonesia menjadi kandidat ke sekian ratus dunia diungguli oleh negara lain, bahkan dari negara ASEAN pun kita masih ngantri dibelakang.

Ternyata ada satu hal mendasar yang tidak dimiliki bangsa kita, Sebuah kepribadian.Indonesia tidak berkepribadian, alias bermoral busuk

KKN (korupsi, kolusi dan Nepotisme) menjamur disegala sektor kehidupan, dari lembaga pendidikan hingga lembaga yang keagamaan atau yang berbau agama juga tak luput moral busuk tersebut.

Sering sekali kita mendengar atau menonton berita ditelevisi terkait Dana bantuan pendidikan yang dicolong oleh maling-maling berseragam dinas, alhasil masyarakat kecil lagi yang yang dirugikan, anak-anak bangsa tak dapat mengecap pendidikan selayaknya, dan kecil sekali kemungkinan bagi lembaga pendidikan meningkatkan mutu dan kualitasnya untuk melahirkan anak bangsa yang cerdas sebagai generasi penerus dimasa yang akan datang.

Dimana kah mata hati para pejabat negeri ini, tak tersentuhkah hati mereka dengan penderitaan rakyat kita, anak-anak yang berangkat sekolah tak bersepatu, berjalan melalui jalan setapak yang becek atau menembus ilalang yang kadang menusuk kaki-kaki kecil mereka. Buta kah hati mereka saat berulang-ulang TV menayangkan makluk-makluk kecil itu kebasahan karena atap-atap sekolah mereka bocor tak terperbaiki.

Jawabannya mungkin “Iya”,…mereka-mereka itu buta dan tak bermata hati. Punya hati tak bisa merasa, punya mata tak melihat, dan baru tersadar ketika telah berada di jeruji besi atau memang tak pernah sadar sama sekali. Kumpulan orang-orang bermental buruk seperti inilah yang melahirkan generasi penerus yang bodoh sekaligus berjiwa busuk.

Mari sama-sama kembali menata kepribadian bangsa yang telah lapuk dan rusak dengan menghilangkan KKN, dan menegakkan hukum dengan tegas terhadap pelanggar hukum tanpa pandang bulu karena itulah satu-satunya solusi agar negeri tercinta kembali menoreh tinta emas seperti Majapahit dan Sriwijaya dahulu kala. Kita do’akan semoga bapak pemimpin kita bisa meneruskan dan semakin meningkatkan pemberantas penyakit berbahaya itu. Amien

0 comments:

Post a Comment

commentnya disini!